Jumat, 02 Mei 2014

Ibukota

Duluuuu sekali, cita-cita saya adalah kerja di ibukota. Kayaknya kok keren sekali: dinamika usaha, kehidupan yang berdetak. Saya ingin sekali mengeksploitasi semaksimal mungkin potensi saya. Tapi, ibu tidak mengijinkan. Jadilah saya harus bertahan di Jogja.
Seiring waktu, pemikiran saya berkembang. Ibukota, entah mengapa dan bagaimana, telah kehilangan pesonanya. Saya justru makin cinta pada tempat tinggal saya yang istimewa ini. Dan jadilah saya sekarang, bergeleng-geleng melihat deretan orang yang berduyun ke ibukota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar