Rabu, 30 April 2014

Imaji

Pernah saya mendengar bahwa gambaran imaji yang kita inginkanlah yang kita lihat. Misalnya saya sedang pergi ke Bali, maka semuanya akan menjadi tentang Bali: langit yang membentuk peta pulau, lantai kotak-kota hitam yang seperti kain, dan lain-lain.

Selasa, 29 April 2014

I used to have one or three dolls. I used to play with them sometimes. But I played with other sorts of dolls more often. Hand made dolls.
There are dolls made of coconut leaf ribs. The males and females are differentiate by their clothes made with paper, candy wrapper, and other similar interesting materials.
Theirs houses made by sands or soils. Cone shaped walls meant to be bamboo  joints walls (Java: gedheg). Square shaped are bricks walls.
This is how to make the dolls and how these dolls looks like.


Tentang Lelah

Bisa saja saya bilang, kalau saya capek sekali. Banyak sekali yang mesti saya selesaikan. Dan berjuta alasan bernada excuse lain.
Akan tetapi, saya merasa melakukan hal tersebut tidaklah bijak. Kenyataannya, ada orang-orang yang memiliki lebih banyak tanggungan yang bisa bekerja dengan lebih baik.
So, I say, I am not as I thought I am.

Senin, 28 April 2014

The Fear

Ada sesuatu tentang rasa takut yang berguna. Salah satunya bisa membuat kita lebih berhati-hati. Membuat kita menjadi lebih bermoral. Membuat kita lebih sopan. Itu, kalau adanya dalam porsi yang pas.
Akan tetapi, kalau muncul dalam porsi berlebih, rasa takut itu bisa menjadi momok. Bisa membuat manusia menjadi sosok yang sangat menakutkan.

Sabtu, 26 April 2014

Ca Kangkung a la Simbokku

Bahan:
-2 ikat kangkung
-3 siung bawang putih - digeprek
-1 sendok makan minyak goreng
-Garam secukupnya

Cara Memasak:
- Panaskan wajan, masukkan minyak goreng sampai panas
- Masukkan bawang putih sampai berwarna kecoklatan
- Masukkan kangkung
- Tambahkan garam dan air secukupnya
- Masak sampai matang


Jumat, 25 April 2014

The Old Times

Taking a walk surrounding my village lately made me realize what lost nowadays. No more fire flies at night, no more water buffalo dragging a plaw-turning muds on rice field upside down for better soil, not much children playing traditional games. Fire flies light lost by electricity, water buffalo replaced by tractors, and children games are now digital games. Somehow, I miss those.

Rabu, 23 April 2014

Konsistensi

Agak susah untuk menulis setiap hari. Rajin, konsisten dan bagus. Teliti serta informatif.
Hmmm...
Tapi saya tahu, saya mengenal orang yang secara konsisten melakukan hal-hal begini. Saya hanya bisa berusaha, melakukannya. Demi janji.
:(

Birds Songs

Matahari tenggelam, hari mulai malam.
Terdengar suara burung hantu, suaranya merdu.
Ku ku... ku ku suka kamu.

Duh, anehnya aku ini. Masih saja jantungku berdetak aneh karena dia.
Kasihan sekali.

Senin, 21 April 2014

Balcon View

This is the balcon morning view from 3rd floor. Wondering...what those steams are for:

This is the pool view from balcon. I wish I can swim. It looks so refreshing:


Someday, I would go here with my mom. ♡

Tembok yang Berkilau Gemilang

Tembok gedung yang berkilau membuat mata saya takjub. Jadi, saya pikir, saya suka cat semacam ini. Akan saya tanya orang, dimana bisa saya dapatkan.

Melihatnya, saya teringat film-film Kungfu. Entah kenapa. Saya seperti melihat seorang pendekar wanita naik kuda. Melihat pemandangan dan mengagumi kilauan cahaya matahari yang memandikan air sungai dengan kilau tidak terkira. Di kejauhan, kicau burung bersahutan. Perbatasan hutan dan pemukiman, seperti tapal batas sungai dan laut. Mencampur dua energi dan membuatnya menjadi bagian yang saling melengkapi.
Dunia yang terlihat dari tempat-tempat begini, sungguh indah.

Minggu, 20 April 2014

Resah

Aku adalah resah.
Nama lain harap yang hampir mengering.
Aku adalah resah.
Menyelinap pelan dan tanpa suara, tapi mampu menimbulkan kegaduhan dimana-mana.
Aku adalah resah.
Yang bertanya melalui mimpi terdalammu. Dan bernyanyi lewat senandung nina bobomu.
Aku adalah resah. Aku ada untuk membangunkan sadarmu. Aku ada untuk membuatmu mengerti tentang perlunya berpacu esok hari.
Aku adalah resah.
Aku sahabatmu. Aku juga musuhmu.

Sabtu, 19 April 2014

Coconut Tree Climber

My friend once told me that her foreigner guests were so amazed seeing a man climbing a coconut tree without any additional climbing devices. One of them even shouted happily saying, "Wow!"  And when the man who climbed the tree brought them fresh coconut water, they asked him, "Where did you learn that skill? Weren't you scared? Do you mind taking a picture with us?"
Those guests came to Indonesia few times before. Still, seeing a man climbing coconut tree without adequate protectors, amazed them. While we, Indonesians, especially who lives in villages, has seen this act many times. By habits, we're no longer consider this such amazing act as a wonderfull one.

Kamis, 17 April 2014

berPudding Camera

Ini adalah pemandangan depan rumah, yang saya ambil dengan  Pudding Camera dan saya gabung dengan Photo Grid: 

Tadi sempat juga browsing car info tentang pudding camera. Pengin masukin tautannya, tapi nggak tau, boleh apa nggak ya. Padahal menarik sekali. Nanti deh, habis baca ketentuan soal bikin tautan ke blog

Now

Agak susah membayangkan apa yang akan terjadi esok. Sulit juga untuk mengingat dengen jelas, apa yang telah terjadi kemarin. Karena itulah, baiknya kita sekedar fokus pada apa yang ada di depan mata saja dulu.

Rabu, 16 April 2014

The Legends

Dari kecil saya suka sekali sandiwara radio bertema silat. Mungkin karena saya sedari dulu agak tomboy. Atau karena terpengaruh lingkungan. Bagaimana tidak, semua orang mendengarkan sandiwara radio. Mulai dari pasar, kantin, hingga perumahan.
1. Saur Sepuh
Yang pertama saya dengarkan adalah Saur Sepuh. Kisahnya Brama Kumbara ini tidak saya mulai dari awal, jadi ada beberapa hal yang saya pertanyakan sampai sekarang. Misalnya:
- Bagaimana masa kecil Brama Kumbara sebenarnya;
- Bagaimana ibu Brama bisa menikah dengan ayah Mantili;
- Bagaimana hubungan Brama dengan Lasmini yang  sesungguhnya
Dan masih banyak lagi....
Walaupun hasil googling ada, tapi tetap saja informasinya tidak semenyeluruh kalau mendengarkan sendiri.
2. Misteri Gunung Merapi
Lagi-lagi saya tidak mendengarkan dari awal. Tahu-tahu Farida sudah jadi janda Mardian. Jadi saya tidak tahu bagaimana awal percintaan Sembara, kenapa Mak Lampir mengincar Farida, kenapa Farida menikahi Mardian, Bagaimana Mardian mati, siapa Rindi Antika, dan lain-lain. Lebih banyak lagi pertanyaan memenuhi benak saya karena saya inginnn sekali Farida dan Sembara menikah. Kayak semua cerita happily ever after itulah.
3. Tutur Tinular
Kalau yang ini saya mendengarkan dari episode 1. Sejak Arya Kamandanu masih pacaran sama Nari Ratih sampai akhirnya jadi duda ditinggal mati oleh Si Jurus Tangan Seribu (lupa namanya, tapi dubbernya Ivonne Rose).
Yang paling saya ingat dari serial ini adalah teriakan Arya Kamandanu "Meiiii Shiiinn!"
4. Babad Tanah Leluhur
Ini cerita tentang Anting Wulan dan Saka Palwaguna. Atau kisah Purbaya dengan Cempaka. Sepertinya Anting Wulan dan Saka lakon utamanya.
5. Legend of The Condors Heroes
Ini jelas BUKAN sandiwara radio. Tapi serial kungfu. Saya pertama melihatnya di RCTI, seri 19 atau 20 di season 1 LOCH 1983. Pemutarannya agak malam. Kalau tidak salah sekitar jam 11an. Saya sukaaaa sekali pada tokoh Oey Yong. Saya sedih sekali waktu dia diduga mati, terbunuh oleh Auw Yang Hong. Pernah juga saya menangis sungguhan karena listrik mati tepat saat penayangan serial ini. Duh, gemesssnya minta ampun.
Sejak ngefans itu, saya resmi melakukan perburuan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan LOCH. Saya baca versi novelnya. Juga melihat setiap produksi ulangnya, yang terakhir versi 1983.

Tahun-tahun berlalu. Sekarang belum ada lagi serial silat yang membuat minat saya seperti diikat dengan karet gelang rangkap sepuluh: molor tapi ketarik lagi. Makanya saya beralih minat pada serial drama dari negara Ginseng. Kadang saya menontonnya sampai terkantuk-kantuk dan berperang dengan capek serta kesibukan kantor. Saya menyengaja melakukannya. Saya ingin membuat diri saya bosan, sampai akhirnya bukan rasa penasaran yang mengendalikan saya, tapi sayalah yang mengendalikan keinginan saya. Dan untuk mencapai itu, saya mesti membuat diri saya bosan setengah mati. Saya berhasil: sekarang saya biasa saja terhadap serial-serial itu.
Eh, tapi kapan-kapan akan saya bagi drama Koreyah yang paling saya suka.
Sekarang, biarkan saya berfantasi dengan cerita silat dulu saja.

Selasa, 15 April 2014

Pudding di Bengkel

Hari ini saya terpaksa mbengkel. Mbenerin knalpot yang suaranya aneh dengan sedikit resah. Bapak bengkelnya baik banget, tiga kali dia bongkar pasang knalpotku. Biayanya cuma 20 ribu. Makasih ya Pak Montir. Jadi tambah yakin, dedikasi ditambah ketulusan sama dengan amal. Saya mendoakan kebaikan bapak itu memperoleh pahala setimpal. Amin...
Sambil nunggu bapaknya, mbenerin motor, saya iseng install kamera. Nemu satu yang agak lucu namanya: pudding camera. Agak bingung awalnya. Saya kira semacam kamera lomo. Eh, hasilnya ternyata lebih bagus dari yang saya kira.
Jadi kita tinggal pilih-pilih jenis kameranya. Ada yang fish eye, selectif focus, kamera dengan beberapa lensa (nggak tau namanya tapi mirip kayak bracket cuman angle kameranya beda-beda). Terus ada beberapa opsi film: hitam putih, efek warna (soft atau real color).
Ini salah satu contoh tampilannya. Saya suka yang kombinasi ini, karena saya jadi bisa lihat beberapa perspektif/komposisi dan filmnya. Berkesan art repro (hihihi..komentator amatir beropini).

 Recommendedlah. Alias layak dicuba. Have Fun.

Senin, 14 April 2014

Hujan dan Air

Seorang teman pernah mengatakan kalau dia suka sekali pada hujan. Bau tanah yang segar, katanya. Dia akan duduk dekat jendela dan menghirup nafas panjang. Seolah dia ingin memenuhi paru-parunya dengan kesegaran hujan.
Saya sendiri, biasa saja terhadap hujan. Sekedar air yang turun dari langit. Membasahi bumi dan memberikan harapqn kehidupan yang baru. Saya justru kagum pada air. Kadang penasaran pada usianya juga. Apakah air itu memiliki life cycle atau tidak. Apakah dia memiliki sistem regenerasi atau tidak. Apakah dia mempunyai sistem memori. Adakah dia ingat kalau telah membasuhku tempo hari. Adakah dia senang karena melihatku lagi.
Ah, aku konyol ya.

Minggu, 13 April 2014

Janji

Saat masih kecil saya adalah penggemar setia cerita silat. Mulai dari drama radio, buku, komik, hingga film. Entah kenapa, semua cerita itu seperti menjanjikan kebahagiaan berlebih. Saya selalu membayangkan  petualangan keren, alam raya, dan keberanian.
Mungkin, hobi itu, dan ajaran orang tua membuat saya begitu memegang teguh janji dan bertanggungjawab, merupakan suatu paket yang menjadikan diri saya sekarang. Dan, karena sudah terlanjur membuat janji menuliskan apapun dalam 100 hari ini, maka, saya akan berusaha untuk memenuhinya.
Semoga bisa ;)